Saturday, November 19, 2016

Pengantar Klasifikasi Makhluk Hidup

Makhluk hidup di dunia ini begitu beragam. Dari makhluk hidup yang berukuran sangat kecil sampai yang sangat besar. Dari makhluk hidup yang sederhana sampai makhluk hidup yang sangat kompleks. Pengelompokkan ini dilakukan manusia untuk mempermudah dalam mengenal maupun mempelajari makhluk hidup. Pengelompokkan biasa kita lakukan. Misalnya kita mengelompokkan tumbuhan dalam berbagai jenis. Ada tanaman hiasa, tanaman budi daya, tanaman kacang-kacangan, tanaman perdu, tanaman sayur-sayuran dan sebagainya. Atau dalam dunia hewan, kita biasa mengelompokkan adanya hewan buas, hewan peliharaan dan sebagainya.



Ilmu yang mempelajari mengenai cara atau metode pengklasifikasian makhluk hidup ini disebut dengan taksonomi.

Klasifikasi makhluk hidup ini didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan bentuk kromosom. Makhluk hidup dengan ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam unit-unit tertentu, yang disebut dengan takson. Takson disusun dari takson paling tinggi ke takson paling rendah. Takson dengan sedikit persamaan ciri-ciri dimasukkan ke dalam takson yang tingkatannya lebih tinggi. Semakin rendah takson semakin banyak persamaan ciri-cirinya.

Misalnya ditemukan makhluk hidup dengan ciri-ciri dapat bergerak aktif dan tidak berklorofil maka dapat dipastikan makhluk tersebut dimasukkan dalam golongan hewan. Hewan pun masih dikelompokkan dalam hewan  yang bertulang belakang dan tidak bertulang belakang. Hewan bertulang belakang pun masih bisa dikelompokkan lagi dalam kelompok aves, amfibi, reptilia. pisces, dan mamalia. Demikian juga seterusnya kelompok-kelompok tersebut pun masih bisa dikelompokan lagi, misalnya mamalia dapat dikelompokkan lagi dalam kelompok karnivora, insectivora, marsupialia, redentia, sirenia dan sebagainya.

Manfaat klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup ini memiliki manfaat atau kegunaan yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan. Misalnya kita sedang menguji suatu obat yang akan diberikan pada manusia. Sebelum obat tersebut diterapkan manusia, obat tersebut bisa diuji pada hewan yang memiliki kekerabatan dekat dengan manusia, misalnya pada kera. Ketika obat itu aman dikonsumsi oleh kera tersebut, selanjutnya obat tersebut dapat diujicobakan pada manusia.
Dengan melalui klasifikasi kita juga bisa mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Misalnya tikus memiliki kekerabatan yang lebih dekat dengan jerapah ketimbang dengan buaya. Persamaan antara tikus dan jerapah bisa dilihat dari  sama-sama menyusui, berambut dan hidup di satu alam.

Dalam proses klasifikasi ini diperlukan tata nama (nomen clatur) untuk memberikan nama pada makhluk hidup tertentu.
Penamaan ini dimaksudkan untuk tujuan sebagai berikut.
1. membedakan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain
2. menyusun hubungan kekerabatan antar kelompok
3. memudahkan dalam mengenal ciri-ciri kelompok
4. menunjukkan tingkatan dalam taksonomi.

Tahapan sistem klasifikasi
a. Identifikasi atau pencanderaan ciri-ciri makhluk hidup
b. Pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri
c. Pemberian nama takson




0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © . Taksonomi Makhluk Hidup - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger