Sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4f/Aspergillus.jpg |
Deutermycotina ini bukanlah penggolongan yang sebenarnya. Ketika suatu jamur dari jenis ini diketahui cara reproduksi seksualnya maka akan dimasukkan ke dalam divisi yang sudah ada. Misalnya jika menghasilkan askus akan dimasukkan ke dalam Ascomycotina, dan jika menghasilkan basidium akan digolongkan ke dalam Basidiomycotina.
Misalnya jamur oncom yang mula-mula diberi nama Monilia sitophila dimasukkan ke dalam kelompok Deutermycotina setelah diteliti ternyata jamur tersebut dapat melakukan reproduksi seksual dengan menghasilkan askus. Selanjutnya jamur oncom ini dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycotina dan namanya berubah dengan Neurospora crassa.
Jamur jenis ini banyak menjadi penyebab gangguan kesehatan atau penyakit pada manusia. Misalnya Tinea versicolor yang menyebabkan penyakit panu, Epidermophyton floocossum yang menyebabkan penyakit kaki atlet dan Aspergillus fumigatus yang menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia. Jenis jamur Deuteromycotina ini juga ada yang menguntungkan bagi manusia seperti Tolypocladium inflatum yang digunakan sebagai obat untuk menekan reaksi kekebalan.
Jadi, terkait dengan perubahan penggolongan jenis jamur tersebut menunjukkan bahwa klasifikasi makhluk hidup/taksonomi itu terus berkembang baik karena adanya perkembangan hasil penelitian terhadap makhluk hidup maupun jika ada penemuan-penemuan makhluk hidup baru.
Selamat belajar.
Sumber : Syamsuri, Istamar dkk. 1997. Biologi 2000 Jilid 1A untuk SMU Kelas 7. Erlangga
0 comments:
Post a Comment